KEHIDUPAN KAMPUS

      Menjadi bagian dari keluarga yang pas-pasan memang bukanlah sesuatu yang menyenangkan, seringkali kadang saya merasa iri saat melihat sahabat ku yang di biayai oleh orang tua mereka,tapi hal tersebut bukanlah sebuah persoalan bagi saya, dengan segalag keterbatasan yang ada saya tidak pernah menyerah dalam mengejar cita-cita ku dan untunglah, semangat untuk bisa melanjutkan kuliah itu muncul ketika melihat semua sahabat ku bisa kuliah dan saya pun tidak mau kalah dari mereka, seiring berjalanya waktu, sepeti ada kekuatan di dalam diriku  untuk terus semangat dalam mengjar cita-cita ku dan saya merasakan petualangan yang begitu panjang dan tak terlupakan, petualangan itu dimulai dar beberapa tahun yang lalu setelah hasil tes penerimaan mahasiswa baru di umumkan. saya di terima di salah satu perguruan tinggi di tangerang selatan, tepatnya di universitas Pamulang, hatiku sangat gembira seketika mendengar kabar tersebut, dan saya pun mejalani perkuliahan di universitas tersebut dan semngat dalam diriku untuk berjuang semakin bertumbuh walaupun sedikit melelahkan karena harus kuliah sambil bekerja untuk membiyayai perkuliahan ku, tapi bukan menjadi suatu persoalan bagi ku untuk putus asah.
saya sangat berharap bisa menyelesaikan perkuliahan ku tepat pada waktunya dan tercapainya sebuah cita-cita ku menjadi seorang sarjana.
     Dalam kehidupan kampus berbagai macam pengalaman yang telah saya lalui bersama tteman-teman selama di bangku kuliah.
pribadi saya merasakan dalam kehidupan kampus terdapat berbagai macam perbedaan, seperti agama, suku dan ras. tetapi hal tersebut bukanlah sebuuah persoalan bagi kami dalam bergaul, bahkan kami selalu menciptakan suasana yang harmonis di tengah perbedaan tersebut.
saya ingin mengajak teman-teman semua untuk merenungkan bahwa perbedaan itu sangat berarti dalam kehidupan sehari-hari, karena mampu menciptakan keindahan, kekuatan, dan kebahagian.
mungkin sebagian orang memandang perbedaan itu suatu ancaman yang menakutkan, hingga tak jarang kita selalu ingin menentang bahkan ingin melenyapkan orang yang memilki paham dan kepercayaan yang berbeda itu.
pernahkah kita menyadari bahwa sebenarnya  kita dilahirkan oleh satu Ayah dan Ibu, yang karena oleh keinginan masing-masing ahirnya bersebrangan, namun hal demikian takkan pernah memutuskan tali persaudaraan kita.
apapun Agama mu, apapun suku mu, apapun warna kulit mu dan siapapun Tuhan mu kita masih tetap saudara yang berasal dari rahim hawa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENTINGNYA MEMBACA

HOBI